JANGKRIK BOS
Di era globalisasi yang makin canggih ini,tidak daat dipungkiri bahwa pola pikir lama akan tergerus oleh perkembangan zaman, sehingga mengakibatkan banyaknya perusahaan baik nasional maupun internasional yang mengalami krisis.
Hal ini didukung dengan banyaknya sumber daya manusia yang berasal dari generasi Milenial dan generasi Z serta beberapa generasi Alpha yang menjadi tulang punggung perusahaan/organisasi, karena merekalah perusahaan/organisasi itu dapat berjalan.
Untuk memimpin para generasi itu agar perusahaan/organisasi dapat berkembang lebih baik lagi, yang kita butuhkan adalah seorang leader dan bukan seorang boss.
Karena dengan pemimpin yang tepat maka kemampuan para generasi
milenial maupun generasi Z akan dapat digunakan semaksimal mungkin, namun
dengan pemimpin yang salah maka jangankan kemampuan maksimal, hal yang mungkin
terjadi adalah kurangnya motivasi untuk bekerja sehingga hal ini dapat
merugikan perusahaan/organisasi. Kedua kata ini menggambarkan seorang pemimpin
yang sangat bertolak belakang baik sifat maupun gaya kepemimpinannya. Berikut
adalah perbedaan karakteristik leader dengan
boss.
1.
Leader Memandu, Boss Memerintah
Leader biasanya mempunyai arti yang lebih positif, sedangakan
boss memiliki arti sebaliknya. Sosok leader dianggap sebagai individu yang
memberi nasehat kepada bawahannya dan tidak hanya memberikan perintah. Sosok
leader bukan sekadar menginstruksikan dan menggunakan kekuatan dari posisinya.
Dia akan memandu dan mendukung karyawannya untuk mencapai tujuan, sedangkan
sosok boss hanyalah individu yang hanya memerintah bawahan atau karyawannya.
2.
Leader Memotivasi, Boss
Mengawasi
Sosok leader akan memberi tahu tentang hal hal yang tidak
dimengerti, yang lebih penting menunjukkan arah dan menjadi bagian dari
perjalanan bawahannya untuk sampai ke tujuan. Penekanan dari sosok leader tidak
semata mata pada hasil tetapi juga proses. Peran leader lebih kepada memotivasi
dibandingkan pengawasan, dalam hal menyelesaikan sebuah pekerjaan.
3.
Leader Mendengarkan, Boss
Berbicara
Dalam sebuah rapat atau pertemuan, jika anda lebih sering
mendengarkan dan memberikan waktu kepada bawahan untuk mengemukakan
pendapatnya, maka anda telah memiliki kapasitas sebagai sosok leader. Akan
tetapi jika anda hanya berbicara saja sampai bawahan atau karyawan anda enggan
mengemukakan pendapat maka anda sukses menjadi seorang boss.
4.
Leader Melatih, Boss Menyuruh
Apakah selama ini anda menilai performa kerja dan kemampuan
mereka dari pekerjaan yang pertama kali mereka lakukan, tanpa melihat proses
yang dilakukan oleh karyawan anda? Perilaku tersebut menggambarkan anda sebagai
boss. Karena boss hanya bisa menyuruh tanpa bisa memberikan contoh. Namun, jika
anda lebih suka melatih bawahan melakukan sesuatu yang baru, atau setidaknya
mencontohkan terlebih dahulu apa yang perlu mereka kerjakan, maka anda telah
menjadi leader yang baik.
5.
Boss Says Go, Leader Says Let’s
Go
Boss akan mengatakan “kerjakan” karena dia merasa berkuasa. Kata
ini memiliki kesan menyuruh dan biasanya digunakan oleh sosok yang bossy.
Namun, sosok leader akan mengatakan “ayo kerjakan” karena ia memiliki tanggung
jawab atas setiap apa yang dikerjakan oleh tim dan bawahannya. Sosok leader
juga akan mengedepankan kerjasama tim dan lebih mengikat antar satu sama lain.
6.
Leader Mengambil Tanggung
Jawab, Boss Menyalahkan
Saat tim melakukan kesalahan dan anda sebagai kepala mendapatkan
teguran, apakah yang akan anda lakukan? Jika sikap yang anda lakukan lebih
kepada menyalahkan bawahan yang dianggap bekerja kurang maksimal atau orang
lain selain anda, maka anda cenderung menjadi sosok boss. Seorang leader pasti
akan mengambil tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh tim, leader
akan mengajak duduk bersama dan fokus kepada menyelesaikan masalah, tanpa perlu
menyalahkan orang lain.
7.
Leader Mengembangkan, Boss
Mengeksploitasi
Apakah anda memikirkan perkembangan dan karir bawahan? Jika anda
terus menerus memberikan pekerjaan kepada bawahan tanpa mempedulikan apapun
selain target pekerjaan, maka anda cenderung menjadi sosok boss. Berbeda halnya
jika anda memberikan tugas dengan maksud untuk membantu mereka berkembang
menjadi lebih baik, maka ada jiwaleader dalam diri anda. Sosok leader tahu
bagaimana caranya mengembangkan potensi dari karyawannya.
8.
Boss Selalu Berkata untuk
‘Saya’, Leader Selalu Berjuang untuk ‘Bersama’
Tak jarang atasan anda memberi sebuah tugas atau tanggung jawab.
Sosok leader adalah dia yang selalu mengerjakan dari titik nol bersama sama dan
menghasilkan sebuah hasil bersama sama pula. Sedangkan, tindakan boss ialah dia
yang memberi tugas hanya untuk kepentingan sendiri yang terkadang bisa
dilakukannya sendiri.
9.
Leader Selalu Membangun
Individu Lain untuk Maju, Boss Hanya ‘Menggunakan’ Individu Lain
Melalui berbagai pekerjaan dan tanggung jawab masing masing,
seluruh lapisan yang bekerja semestinya diberdayakan dengan baik agar merasa
nyaman. Sosok leader akan selalu mengajak rekan dan bawahannya untuk
berkembang dan bertumbuh melalui tantangan pekerjaan. Bukan menjadi pemimpin
yang asal menyuruh dan terima beres dengan masing masing pekerjaan yang diberikan.
10.
Boss Membangkitkan Rasa Takut
Bawahannya, Leader Adalah Dia yang Saling Menghargai
Adanya perbedaan jabatan terkadang akan menimbulkan kesenjangan
antara satu dengan lainnya. Bahkan, tak jarang antara atasan dan bawahan tidak
saling mengenal. Nah, sosok boss biasanya menciptakan rasa takut kepada
karyawannya. Konon, hal ini agar membuat karyawan lebih menghargai dia sebagai
boss. Sedangkan, leader yang baik adalah mereka yang saling tahu dan mengerti
posisi serta saling menghargai agar tercipta suasana kerja yang kondusif.
11.
Leader Selalu Memberi Apresiasi
dan Boss Selalu Melihat Prestasi
Perbedaan kali ini adalah mengenai sebuah penghargaan. Boss
meminta sebuah penghargaan dari bawahannya, apa saja yang selama ini pernah ia
capai. Hal ini digunakan sebagai tolak ukur apakah kemampuannya baik atau
tidak. Sedangkan, sosok leader akan memberi kesempatan bagi mereka yang mau
berusaha dengan keras. Dan di setiap titik pekerjaan yang dilakukan, seberapa
kecil itu, sang leader akan menghargainya dengan sebuah penghargaan moril atau
materi.
12.
Boss Berpikir Jangka Pendek,
Leader Berpikir Jangka Panjang
Perbedaan kali ini berada pada jangka pemikiran. Jika sosok
boss, dia akan berpikir asal cepat dan asal jadi. Sehingga hasil yang dituai
pun kebanyakan tidak maksimal. Berbeda dengan sosok leader yang berpikir
jangka panjang, dia berpikir mengenai resiko yang dialami. Dan
sosok leader yang baik akan selalu memiliki rencana A, B, C, D, dan lain
lain.
Post a Comment